Untuk masyarakat perkotaan, taman merupakan satu bentuk nilai
estetika yang sangat diperlukan kehadirannya, karena selain berfungsi
sebagai obat penghilang lelah di tengah rutinitas sehari-hari, juga
dapat membuat suasana rumah/hunian menjadi lebih sejuk dan nyaman jika
taman tertata dengan baik.
Dulu orang beranggapan bahwa taman yang asri identik dengan lahan
luas dan hal itu tidak mungkin diwujudkan di tengah hunian masyarakat
urban perkotaan. Kini banyak taman mungil mulai banyak diciptakan,
bahkan tak sedikit arsitek yang memasukkan taman mungil sebagai bagian
dari disain rumah tinggal/hunian agar dapat menyatu dengan konsep desain
secara keseluruhan. Aspek kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah perlu
diperhatikan ketika membuat taman karena hunian yang sempit sangat
membutuhkan pasokan oksigen yang dapat diperoleh dari proses
fotosintesis tanaman hijau..Oksigen bisa juga diperoleh dari unsur air.
Menghadirkan kolam plus air terjun atau pancuran merupakan langkah yang
tepat. Jika kita mampu mempadupadankan keseluruhannya itu, maka hunian
kita dengan taman mungilnya akan menjadi tempat favorit untuk melepaskan
penat setelah aktifitas rutin yang sangat menyita waktu dan tenaga
kita.
Mengolah taman bukanlah hanya sekedar bicara desain pemanfaatan tiap
meter persegi lahan horisontal yang akan kita kelola, tetapi kita pun
wajib mempertimbangkan tiap meter persegi bidang vertikal yang
mengelilingi area taman yang akan kita desain. Material dekorasi
vertikal yang sangat mudah dihadirkan sebagai pelengkap estetika taman
dan juga tidak memakan ruang (space) dari lahan bangunan adalah BATU
DEKORATIF. Sentuhan naturalnya mampu memberikan kesan estetis tersendiri
bagi taman mungil kita jika ditempatkan sebagai background taman.
Selain itu, karakternya yang "easy maintenance" dibandingkan finishing
dinding lainnya pun menjadikan batu dekoratif ini menjadi pilihan
favorit bagi para pemilik rumah/hunian. Sebut saja kotoran-kotoran yang
menempel pada dinding atau tanah yang terciprat ke dinding yang telah
dilapisi batu dekoratif, membersihkannya sangat mudah, cukup disemprot
air dengan tekanan yang besar atau jika daya lekat kotorannya sangat
kuat, dapat dibersihkan cukup dengan sikat kawat dan cairan kimia
pembersih porselain/keramik. Untuk mengatasi lumut dan jamur pun cukup
hanya dengan memproteksinya dengan coating batu alam secara berkala (1-2
tahun sekali). Begitu mudah dan murah biaya perawatannya, namun nilai
keindahan yang dihadirkannya begitu fantastis. Itulah hebatnya batu
dekoratif. Bahkan batu dekoratif pun dapat berbicara sebagai Vocal Point
dalam taman mungil sehingga kehadirannya dapat memperkuat style design
secara keseluruhan.
(Sumber: karangpilanggading.blogspot.com)